Komunitastodays.co – Jakarta| Rumah Produksi Come and See Pictures bersiap merilis film terbaru Ghost in the Cell (Hantu di Penjara) tahun depan. Setelah sukses di box office dengan genre thriller action dewasa Pengepungan di Bukit Duri, penulis dan sutradara Joko Anwar menggarap genre horor komedi melalui film Ghost in The Cell (Hantu di Penjara), yang telah dinantikan para penggemar setianya begitu lama.
Sutradara Joko Anwar siap mengejutkan publik dengan film terbarunya bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara). Film ini menandai kembalinya sang sineas ke genre komedi setelah 20 tahun sejak Janji Joni (2005), sekaligus menjadi ajang comeback aktor Abimana Aryasatya ke layar lebar setelah enam tahun.

Film Ghost in The Cell, dibintangi Abimana Aryasatya, Bront Palarae, hingga Tora Sudiro. Film ini akan tayang 2026.
Diproduksi oleh Come and See Pictures, Ghost in The Cell merupakan film horor komedi yang menggabungkan tawa dan teror dalam latar penjara Jakarta yang penuh konflik.
Film ini telah menyelesaikan proses syuting dan dijadwalkan tayang di bioskop tahun 2026.
Bertabur Bintang dari Lintas Generasi
Abimana Aryasatya memimpin jajaran pemain, didampingi aktor-aktor langganan Joko Anwar seperti Bront Palarae, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, Lukman Sardi, Mike Lucock, Morgan Oey, Aming, Rio Dewanto, hingga Tora Sudiro.
Baca juga: Myesha Lin Bersinar di Film Panggil Aku Ayah, Tampil Natural & Nyanyikan Lagu Tegar
Film ini juga memperkenalkan pendatang baru Magistus Miftah, seorang penari dan pembaca tarot yang ditemukan lewat open casting di media sosial.
Beberapa pemeran seperti Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming kembali bereuni dalam film komedi sejak Quickie Express (2007).
Baca juga: Soraya Intercine Films Bawa Siccin 8 ke Indonesia: Film Horor yang Mengerikan
Film ini juga mempertemukan tiga pemeran Pengepungan di Bukit Duri serta memperluas kolaborasi Joko Anwar dan Bront Palarae di luar semesta Pengabdi Setan.
Sinopsis Singkat
Dua geng yang saling bermusuhan terjebak dalam satu penjara di Jakarta. Saat konflik meningkat, satu per satu narapidana mulai tewas—bukan karena perkelahian, tapi karena teror makhluk tak kasat mata. Kedua geng pun terpaksa bersatu demi bertahan hidup.
Pernyataan Kreator
“Komedi adalah cinta pertama saya. Saya masih menggilai horor. Jadi ini saatnya menggabungkan keduanya dalam satu film,” ujar Joko Anwar. Jumat (25/7/25).
Sementara itu, produser Tia Hasibuan menyebut proyek ini sebagai pencapaian terbaik Come and See Pictures sejauh ini.
“Komedi dan horor membutuhkan presisi dalam craft dan timing. Ini adalah tantangan terbesar kami, dan saya bangga pada kerja keras kru dan pemain,” ungkap Tia.
Abimana Aryasatya: Kembali dengan Antusiasme Penuh
“Ini momen yang membahagiakan karena saya bisa kembali ke layar lebar, apalagi dalam proyek yang dipenuhi aktor hebat lintas generasi dan negara. Ditambah lagi, kembali bekerjasama dengan Joko Anwar adalah kebanggaan tersendiri,” ujar Abimana.
Setelah beberapa tahun aktif di proyek serial dan film OTT, kembalinya Abimana lewat Ghost in The Cell dipastikan jadi salah satu momen sinema nasional yang paling ditunggu.
Ikuti Perkembangan Film
Untuk informasi terbaru, kunjungi akun Instagram resmi: @comeandseepictures
Nantikan penayangannya di bioskop seluruh Indonesia pada 2026.