Tangerang, Komunitastodays,- Kabupaten Tangerang kembali dikejutkan oleh kecelakaan maut yang melibatkan truk tanah. Seorang pengendara berinisial SR meninggal dunia setelah terlindas truk tanah di Jalan Raya Serang Bitung, Kadujaya, Curug KM 10,5, Senin (23/6/2025) sekitar pukul 14.40 WIB.
Peristiwa tragis ini memicu sorotan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh muda Kabupaten Tangerang, Trio Anggara. Dalam rilis yang disampaikan pada Sabtu (28/6/2025), Trio mengkritik lemahnya pengawasan yang menjadi penyebab utama berulangnya kecelakaan serupa di wilayah tersebut.
“Sudah jelas Perbup Nomor 12 Tahun 2022 mengatur jam operasional truk tambang hanya boleh melintas pukul 22.00 hingga 05.00 WIB, tapi faktanya di lapangan truk-truk tanah terus melanggar aturan dan tidak ada tindakan tegas,” ujar Trio, yang juga menjabat sebagai Ketua HIKMAHBUDHI PC Tangerang Selatan.
Selain pelanggaran jam operasional, Trio juga menyoroti praktik parkir liar yang kerap dilakukan truk-truk tanah, yang tidak hanya menyebabkan kemacetan tetapi juga membahayakan pengguna jalan lainnya. Ia menyayangkan minimnya tindakan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang serta Satlantas Polresta Tangerang, yang seharusnya bertanggung jawab atas pengawasan di wilayah tersebut.
“Ini bukan kejadian pertama. Kita semua tahu kecelakaan akibat truk tanah sudah sering terjadi. Tapi kenapa tidak ada evaluasi menyeluruh dari aparat terkait?” tuturnya.
Mengutip data dari lensametro.com, dalam satu tahun terakhir puluhan kecelakaan lalu lintas melibatkan truk tanah telah terjadi di Kabupaten Tangerang. Dalam insiden terbaru ini, sopir truk dilaporkan melarikan diri usai kejadian dan hingga kini belum ditemukan. Saksi mata menyebutkan kendaraan truk langsung tancap gas setelah menabrak korban.
Trio menegaskan, tanpa pengawasan yang diperkuat, potensi jatuhnya korban jiwa akan terus meningkat. Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Tangerang dan aparat kepolisian untuk menegakkan aturan yang sudah ada secara serius, bukan hanya sebagai formalitas.
“Kalau dibiarkan terus begini, berapa lagi nyawa yang harus hilang? Fungsi pengawasan itu seharusnya untuk mencegah, bukan menunggu korban,” pungkasnya.(Fjr)