Jakarta,Komunitastodays,-Al-Quran merupakan pedoman moral dan menjadi inspirasi lahirnya bangsa yang beretika dan berperadaban. Al-Quran merupakan petunjuk yang membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang harus kita tinggalkan.
Membaca Al-Quran merupakan proses pembangunan masyarakat berketuhanan sekaligus berpengetahuan. Aktivitas membaca merupakan awal aktivitas kecerdasan intelektual dan kegiatan spiritual untuk selalu mengingat Allah dalam segala dinamika kehidupan.
Hal ini dikemukakan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam kegiatan memperingati peristiwa turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhamad SAW, oleh Partai Golkar di Masjid Auinul Hikmah, Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.
Dalamnya hikmah dari Nuzulul Qur’an, kata Airlangga, kita dituntut memiliki kesadaran literasi yang tinggi guna membangun umat dan bangsa.
Lanjut Airlangga, Islam mendorong agar umatnya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan manusia dan alam semesta.
“Indonesia dengan umat Islam terbesar dunia sewajarnya tampil ke depan, menunjukkan diri sebagai bangsa yang berperadaban, bukan bangsa yang mudah terpecah belah karena terpengaruh oleh berita bohong; bukan pula bangsa yang terpolarisasi karena perbedaan politik sesaat,” ujar Airlangga.
Pada kesempatan itu Airlangga juga mengajak umat muslim Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang toleran, moderat, hidup rukun dalam kemajemukan bangsa dan peradaban. Itulah Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.
Ketua Umum DPP Partai Golkar pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri yang bahu-membahu menangani Covid-19, Senin (18/4/2022) kasus kita sudah turun di bawah 1.000 dan kasus aktif dibawah 60.000.
Walau demikian Airlangga mengingatkan masyarakat tetap waspada karena di negara lain, kasus Covid-19 terus meningkat.
Dia berharap mudik Lebaran 2022 dapat berjalan lancar. Diperkirakan ada sekitar 80 juta orang yang mudik.
Air Langga berharap bulan Ramadhan menjadi kesempatan baik untuk melakukan kesucian sosial. * (Rika)