Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana 26 April 2025, Warga DKI Jakarta Diimbau Lakukan Latihan Evakuasi Mandiri Breaking News: Paus Fransiskus Meninggal Dunia pada Senin, 21 April 2025 Doa Kebangsaan Umat Buddha Bersama Bhikkhu Thudong di Si Mian Fo PIK 2 Perjalanan Spiritual 38 Bhikkhu Thudong yang Penuh Makna dan Toleransi Kejari Jakarta Barat Resmikan Media Center untuk Wadah Sinergi Bersama Wartawan

Politik ยท 17 Apr 2022 23:04 WIB

Habib Ali Alwi, Anggota DPD Dan Guru Masyarakat yang Menanam Kebaikan


 Habib Ali Alwi, Anggota DPD Dan Guru Masyarakat yang Menanam Kebaikan Perbesar

Jakarta,Komunitastodays,-Habil Ali Alwi sudah duduk di legislatif dan Dewan Perwakilan Banten selama 5 periode. Masyarakat Banten pun masih mendorongnya untuk maju pada Pemilu 2024.

Prestasi politik ini memperlihatkan bahwa sosoknya sebagai orang yang dihormati, disegani, namun dicintai masyarakat.

Pada pileg 2024 masyarakat Banten masih menghendakinya maju lagi sebagai anggota DPD Banten. Habib Ali Alwi tak bisa menolak aspirasi itu karena dirinya sangat menghormati suara masyarakat.

Pria kelahiran Ambon tapi besar di Jakarta ini mengukir karier politiknya lewat pendidikan dan pembinaan di pesantren. Di pesantren itu ia tak hanya mengajarkan ilmu Ilmu Islam kepada santri, tapi juga menjadi guru kehidupan dengan menjadi contoh hidup bagi santri.

Tamat SD di Jakarta, Habib Ali Alwi masuk Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Pesantren yang didirikan oleh kakek Gus Dur itu memberi dasar dan pegangan hidup yang kuat terpatri pada dirinya.

Tamat kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Habib Ali Alwi Pindak dari Jakarta ke Serpong pada 1990. Di Serpong ia diberikan tanah. Si pemberi tanah itu mewakafkan tanah tersebut untuk membangun pesantren.

Habib Ali Alwi, saat ditemui awak media disela-sela acara pelantikan pengurus Mio Banten, Jumat (15/4/2022) mengatakan bahwa dirinya dari nol, dan saya mulai membangun. Satu bata, dua bata, tiga bata akhirnya berdiri pesantren. Saya mulai sebagai seorang guru, tapi bukan sekadar guru di pesantren melainkan menjadi guru kehidupan untuk masyarakat Banten,” tuturnya.

Sebagai ulama, Habib Ali Alwi sering diundang berceramah kepada jamaah, entah di kota atau pelosok. Sebagai Muslim yang taat, ia mengajarkan nilai-nilai Islam agar dipahami dan dibatinkan.

Di situ, ia berjumpa dengan banyak kalangan dan semakin mengenal persoalan dan kebutuhan masyarakat. Dia terharu melihat orang-orang kecil yang nasibnya tak berubah bertahun-tahun. Sepertinya ada persoalan struktural di balik fenomena sosial yang tak berpihak kepada masyarakat itu.

Kebaikan hatinya itu membuat banyak umat Islam mendorongnya terjun ke dunia politik untuk membawa aspirasi mereka. Habib Ali Alwi pun mencalonkan diri lewat partai politik.

Tak tunggu lama, ia memperoleh jumlah suara signifikan sehingga dirinya didapuk duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Banten. Perjuangannya untuk kepentingan masyarakat Banten tak diragukan lagi.

Masyarakat mengalami kesungguhan perjuangan seorang Habib Ali Alwi. Mereka menghendakinya tetap menjadi wakil rakyat. Tiga kali ia menjadi wakil rakyat lewat jalur partai politik.

Setelah itu ia mencoba lagi lewat jalur independen. Hasilnya sama, yang memilihnya masih banyak orang.

Saat ini Habib Ali Alwi duduk di DPD Provinsi Banten. Sudah lima periode ia terpilih. Ini membuktikan betapa rakyat percaya padanya.

Habib Ali Alwi yakin kebaikan hati yang ia tanam pada masyarakat, sekarang berbuah melimpah.

Biasanya, sebelum maju mencalonkan diri sebagai caleg, Habib Ali Alwi selalu menemui masyarakat dan meminta pandapat mereka. Mereka tetap mendorongnya duduk di DPD. Dia dipandang sebagai politisi yang sangat peduli.

Sejak pertama duduk di legislatif, Habib Ali Alwi mengatakan dirinya hanya menanam dan menanam. Menanam apa? Menanam kebaikan hati untuk kepentingan masyarakat.

“Saat tanaman-tanaman itu sudah tumbuh besar maka saya tinggal menuai panenannya saja, sehingga ketika saya pindah dari partai dan bermain di jalur independen, nama saya sudah dikenal banyak orang. Saya hanya menanam dan tanaman saya sudah menyebar ke mana-mana sehingga setiap lima tahun sekali (pileg), saya panen,” tutur pria yang sudah merantau ke Jakarta sejak usia 5 tahun karena mengikuti pamannya.

Sebagai wakil rakyat, Habib Ali Alwi mengingatkan semua pihak agar sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat.

Demo mahasiswa pada 11 April 2022 lalu, menurutnya, memperlihatkan kelemahan pemerintah dalam mengelola kesejahteraan rakyat. Seharusnya kelangkaan minyak goreng itu tak perlu berlarut-larut terjadi kalau pemerintah bisa tegas menangkap para pelaku dan pemain di balik kasus ini.

“Kita berjuang untuk kesejahteraan rakyat, bukan kepentingan oligarki,” tandas Habib Ali Alwi. * (Rika)

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anggota DPD Fahira Idris, Sosialisasi Serap Aspirasi Warga Kelurahan Palmerah

28 February 2025 - 07:34 WIB

Anggota DPR RI Komisi 9 Partai Nasional Demokrat Nafa Urbach adakan Sosialisasi 4 Pilar MPR di Desa Banjarnegoro Mertoyudan Magelang

24 February 2025 - 07:08 WIB

Relawan DAG Adakan Syukuran Kemenangan Pasangan Gubernur Terpilih Mas Pram – Bang Doel

31 January 2025 - 20:33 WIB

DPD DKI Jakarta Fahira Idris, Tampung Aspirasi Warga Duri Kosambi Dan Berikan Piagam Penghargaan

28 October 2024 - 18:19 WIB

Dr.Dhoni Martien Munas XI Partai Golkar: Gugatan Kader Menantang Keabsahan Kepemimpinan Baru

17 October 2024 - 15:56 WIB

Relawan Cristal Orengs Sulut Optimis Pasangan E2L – HJP Akan Mendominasi Debat Cagub dan Cawagub Sulut 2024

8 October 2024 - 07:38 WIB

Trending di Politik