Jakarta, Komunitastodays.co,- Di tengah meningkatnya dinamika sosial dan keberagaman di Indonesia, upaya menjaga kerukunan antarumat beragama menjadi semakin penting. Meskipun Indonesia dikenal sebagai bangsa yang toleran, tantangan seperti perbedaan pandangan, gesekan sosial, hingga disinformasi di ruang digital dapat berpotensi mengganggu harmoni masyarakat. Dalam konteks inilah, peran mediator agama menjadi sangat vital sebagai jembatan komunikasi dan penjaga perdamaian berbasis nilai-nilai spiritual.
Menjawab kebutuhan tersebut, Dewan Pengurus Daerah Perwakilan Umat Buddha Indonesia (DPD WALUBI) Provinsi DKI Jakarta sukses menyelenggarakan kegiatan Diklat dan Sertifikasi Mediator Agama Buddha di wilayah DKI Jakarta.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Theater Lantai 9, Gedung CCM 95, Jl. Cikini Raya No.95, Menteng, Jakarta Pusat, diikuti oleh lebih dari 120 peserta dari berbagai majelis agama Buddha, termasuk tokoh agama, mediator komunitas, serta praktisi Buddha dari Jakarta dan sekitarnya.
Ketua DPD WALUBI Provinsi DKI Jakarta, Esther Setiawati Santoso, S.H., M.Kn., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran mediator agama dalam menjaga harmoni sosial dan menyelesaikan konflik berbasis agama.
“Mediator Agama Buddha bukan hanya sebagai fasilitator, tetapi juga agen perdamaian yang mampu menerapkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para mediator agar lebih efektif dalam menangani isu-isu kerukunan umat beragama di tengah masyarakat.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Mukhlis, S.Ag., M.Sos. dari Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta, serta dihadiri oleh Pembimas Buddha DKI Jakarta, Bapak Suliarna, didampingi oleh Bapak Mugiyanto (Penyelenggara Jakarta Utara), Bapak Jasman (Penyelenggara Jakarta Barat), dan Bapak Riyadi (Penyelenggara Jakarta Selatan).
Materi diklat mencakup teori dan praktik, meliputi prinsip-prinsip mediasi, keterampilan dan etika mediator, serta simulasi penanganan kasus nyata seperti sengketa antarumat beragama dan permasalahan internal komunitas Buddha.
Salah satu peserta, Riyan Adi Saputra, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Diklat dan sertifikasi mediator ini sangat bermanfaat untuk memperdalam pemahaman kami tentang mediasi yang berlandaskan ajaran Buddha, seperti Metta (kasih sayang) dan Karuna (belas kasih). Ini membantu kami melayani masyarakat dengan lebih baik,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, DPD WALUBI DKI Jakarta berharap dapat memperkuat kapasitas mediator agama Buddha di wilayah DKI Jakarta, sekaligus mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih harmonis dan damai berdasarkan nilai-nilai Dhamma.-nilai Dhamma. (Fjr)







