Komunitastodays.co – Jakarta| Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) DKI bersama Asosiasi Pesantren NU resmi menyatakan dukungan penuh terhadap program Menu Bergizi Gratis (MBG) Presiden RI.
Namun, mereka juga menegaskan penolakan keras terhadap penggunaan food tray impor dari China yang disebut diproduksi dengan minyak babi dan bahan berbahaya lain.
Ketua RMI-NU DKI, Kyai Rahmad Zailani Kiki, menegaskan bahwa peralatan makan untuk MBG harus halal dan thayyib, sesuai standar MUI.
“Kami mendukung program MBG pemerintah, tapi menolak dengan tegas jika food tray impor dari China digunakan. Produk itu tidak memiliki sertifikat halal,” tegas Kyai Rahmad Zailani
Penolakan diperkuat hasil investigasi Wakil Sekretaris RMI-NU DKI, Ust. Wafa Riansah, yang menemukan bahan seperti minyak babi olahan, ester sintesis, parafin terklorinasi, dan aditif antikarat dalam produksi food tray tersebut.
Baca Juga: PWI Pusat Periode 2025–2030 Resmi Diumumkan: Sinergi Senior dan Generasi Baru Wartawan
Sementara itu, produsen lokal yang tergabung dalam Asosiasi Wadah Makan Indonesia (APMAKI) Zulfihendri meminta pemerintah memberi ruang pada industri dalam negeri sebelum membuka keran impor.
“Program MBG harus mendukung pangan halal sekaligus memperkuat ekonomi nasional, bukan sebaliknya,” tegas Zulfihendri. [rosmauli]