Mengenal Lebih Dekat Lasdin Wlas, S.H.
Oleh: Arman Suparman.
Figur Senior dalam Dunia Advokat dan Penegakan Hukum Indonesia
Komunitastodays.co – Nama Lasdin Wlas, S.H. tak bisa dilepaskan dari sejarah dunia hukum Indonesia. Lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada 30 Desember 1930, Lasdin merupakan saksi hidup perjalanan bangsa ini—dari perjuangan kemerdekaan hingga pembentukan sistem hukum nasional.
📚 Riwayat Pendidikan
Perjalanan intelektual Lasdin dimulai di masa kolonial Belanda. Ia menamatkan pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) pada tahun 1942, kemudian melanjutkan ke SMP (1952), SMA (1955), dan meraih gelar Sarjana Muda Hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1963. Gelar Sarjana Hukum (S.H.) diselesaikannya pada 1968. Pendidikan hukum yang kokoh ini menjadi fondasi perjuangannya dalam membela keadilan.
🪖 Dari Medan Perang ke Meja Sidang
Sebelum menjadi advokat, Lasdin lebih dulu mengabdi sebagai pejuang kemerdekaan:
Tentara TRI / Cenie Persenjataan Divisi IX Sawahlunto (1946–1948)
Tentara Pelajar dan Gerilyawan (1949)
Baca juga: Intoleransi Menghantam Padang, Perusakan Rumah Ibadah Kembali Terulang
Setelah Indonesia merdeka, Lasdin memilih jalur hukum sebagai bentuk pengabdiannya. Ia aktif sebagai advokat sejak 1973, dan turut memimpin berbagai advokasi penting seperti:
Direktur Litigasi LP3H D.I.Y. (1980)
Ketua Tim Pembela Kasus Subversi (1983)
Dekan Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Baca juga: Fryda Lucyana Kenang Sosok Titiek Puspa Sebagai Pahlawan Cinta Damai
✍️ Pemikiran dan Karya
Selain praktik hukum, Lasdin Wlas juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Ia telah menulis sejumlah buku dan artikel hukum yang menjadi referensi penting:
Cakrawala Advokat Indonesia (1989)
Pendidikan Advokatur (1987)
Kode Etik Advokat (1981)
Makalah “Peran Hukum dalam Pembangunan Nasional” (1981)
Artikel “Meneropong Organisasi Profesi Advokat Indonesia” (2009)
🏅 Penghargaan Negara
Dedikasi Lasdin tak luput dari apresiasi negara. Ia menerima berbagai penghargaan bergengsi, antara lain:
Bintang Gerilya
Satya Lencana SL/MDI PK I & II
Satya Lencana GOM I & VI
Satya Lencana Penegak
Konsistensi Tanpa Batas Usia
Kini, di usia 95 tahun, Lasdin masih aktif menjalankan profesinya sebagai advokat. Ia menjabat sebagai Dewan Penasihat Pengurus Pusat Kongres Advokat Indonesia (KAI), di bawah kepemimpinan Dr. Nasrullah Nawawi, S.H., M.H., CRA., CLA., CLI.
Meski berstatus senior, Lasdin tetap dikenal humoris dan hangat. Ia senang berdiskusi dan membimbing advokat-advokat muda. Sosoknya bukan hanya menjadi panutan karena usia dan pengalaman, tapi juga karena kepedulian dan keteladanan yang nyata.
“Profesi advokat adalah pengabdian seumur hidup. Bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal moral dan keberanian.” — Lasdin Wlas.