Jakarta, Komunitastodays, – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup meminta para lurah untuk memaksimalkan pengelolaan bank sampah di tingkat masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya percepatan program penanganan sampah yang dicanangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Ahmad Hariadi, menyampaikan bahwa keberadaan Bank Sampah Unit (BSU) RW menjadi salah satu strategi utama dalam program quick win penanganan sampah.
“Ada sejumlah upaya dan langkah strategis guna meningkatkan jumlah dan efektivitas Bank Sampah Unit RW,” ujar Ahmad Hariadi saat dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait pembentukan dan reaktivasi BSU RW. Selain itu, pihaknya juga memberikan dukungan sarana dan prasarana kepada bank sampah berprestasi, menyesuaikan dengan ketersediaan yang ada.
Ahmad Hariadi menambahkan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah dan nilai ekonomi dari sampah anorganik. Masyarakat juga didorong untuk meningkatkan pemilahan sampah dari sumbernya.
Untuk memperkuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat, pihaknya meminta kepada para lurah untuk menerbitkan surat keputusan (SK) pembentukan BSU RW. SK tersebut menjadi landasan hukum yang sah bagi keberadaan dan operasional bank sampah di wilayah masing-masing.
“Kami meminta kepada para lurah untuk membuat surat keputusan pembentukan BSU RW pada masing-masing wilayah. Sehingga para lurah diharapkan lebih mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah dari sumbernya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat seperti dasawisma, jumantik, dan karang taruna untuk ikut berperan aktif dalam memberikan edukasi mengenai pemilahan dan pengurangan sampah di tingkat rumah tangga.
Sebagai informasi, saat ini tercatat ada 587 unit BSU RW yang tersebar di wilayah Jakarta Barat sesuai SK lurah. Namun, sebanyak 172 unit di antaranya dalam kondisi tidak aktif. (RK)