Menu

Mode Gelap
Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Kadispenad: Ciptakan Kondusifitas Jakarta, TNI AD Gelar Patroli Skala Besar Sekolah di Jakarta Antisipasi Demo, KBM Beralih ke Daring Dewan Pimpinan Pusat: PAN Copot Eko Patrio dan Uya Kuya dari Kursi DPR, Buntut Dinamika Politik Nasdem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI

Nasional ยท 30 Aug 2023 14:32 WIB

PLTA Perlu Percepatan Hadapi Krisis Iklim


 PLTA Perlu Percepatan Hadapi Krisis Iklim Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menjadi suatu kontributor penting dalam memangkas emisi Indonesia, bahkan faktor emisi dari sub-sektor pembangkit pada tahun 2050 jauh berkurang menjadi hanya 3% saja dibandingkan kebijakan tanpa percepatan, demikian disampaikan Mahawan Karuniasa, Pakar Lingkungan Universitas Indonesia pada Seminar Transisi Energi Menghadapi Perubahan Iklim di Universitas Sumatera Utara, Rabu. (30/8/2023).

Seperti diketahui, Badan Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organisation (WMO) memperingatkan temperatur global kemungkinan besar akan terlampaui diatas 1,5 derajad Celsius secara temporer pada 5 tahun kedepan.

Tentu saja hal ini akan berdampak pada meningkatnya bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor, dan angin ekstrem di Indonesia. Transisi energi sangat penting untuk menghadapi perubahan iklim dan pada saat bersamaan untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat karena pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan.

Guru Besar Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara, Rahmawaty menyampaikan bahwa dalam implementasi transisi energi, pembangunan pembangkit listrik dilapangan dapat diintegrasikan dengan

manajemen konservasi serta pelestarian ekosistem hutan. Seminar juga menghadirkan Dirjen EBTKE,

Zeira Salim Ritonga Anggota DPRD Sumatera Utara, serta Baharuddin, Guru Besar dari Universitas Negeri

Medan. Sesuai Agenda Net Zero Emission (NZE), Indonesia akan mencapai emisi bersih atau seimbang antara emisi dan penyerapan yang dilakukan pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Mahawan Karuniasa, Pendiri/CEO Environment Institute sekaligus pengamat lingkungan Universitas

Indonesia menambahkan bahwa sumber emisi Indonesia akan beralih dari aktivitas berbasis lahan ke sumber emisi dari sektor energi, sehingga agenda energi bersih Indonesia perlu prioritaskan PLTA selain penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) maupun Carbon Capture Utilization and Storage(CCUS) pada pembangkit yang masih menggunakan batubara. (Ferry )

Artikel ini telah dibaca 2,907 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bunda PAUD Jakarta Barat Berkomitmen Tingkatkan Pendampingan dan Pendidikan Anak Usia Dini

12 September 2025 - 21:01 WIB

Open Tournament Padel Piala Panglima TNI 2025 Resmi Dibuka di Jakarta Barat

12 September 2025 - 11:16 WIB

Setahun Tersandera Blokir! Kini Menkumham Akhirnya Buka Jalan PWI Kembali Sah di Mata Hukum

11 September 2025 - 16:24 WIB

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Wali Kota Jakbar Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Masjid Jami Al Ihrom

5 September 2025 - 19:42 WIB

Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Laptop

4 September 2025 - 18:42 WIB

PWI Jaya Awards Akan Berdiri Mandiri, Tak Lagi Digabung dengan MHT Awards

4 September 2025 - 11:30 WIB

Trending di Berita