Jakarta,Komunitastodays,- Kehadiran sejumlah pengurus Partai Berkarya asal Maluku pada Munaslub, menjadi angin segar bagi konsolidasi internal partai yang sempat bergejolak.
Ibarat judul buku R.A Kartini, “Habis Gelap, Terbitlah Terang”, Munaslub Partai Berkarya yang dilaksanakan di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (26/5/2022) yang menjadi momentum penting rekonsiliasi dan kebangkitan Partai Berkarya Maluku.
Ketua DPW Partai Berkarya Maluku Yanni Salampessy mengatakan sempat terjadi dinamika dalam partai, namun pengurus sedang mengerjakan verifikasi administrasi dan verifikasi faktual.
Dari 11 kabupaten/kota, Partai Berkarya Maluku sudah hampir merampungkan semua persyaratan teknis dan administrasi. Hal itu akan disampaikan kepada DPP sehingga menjadi bahan kontribusi Maluku.
Hadir pada Munaslub ini, kata Salampessy, Partai Berkarya Maluku ingin mendengar arahan DPP dan memperlihatkan potensi dalam meraup perolehan suara di semua dapil.
“Kami membangun komunikasi dengan kader dan potensi daerah, dengan para tokoh daerah yang selama ini punya relasi baik. Mereka menghubungi partai kami karena ada mesin partai yang bisa digerakkan,” tutur Salampessy.
Maluku adalah daerah kepulauan. Orang tinggal di pulau-pulau yang tak mudah dijangkau. Yang berbeda dengan daerah lain, kata Salampessy, Maluku punya nilai sejarah “hubungan orang-bersaudara” dari pulau ke pulau. Semua itu disinergikan untuk membangun solidaritas.
Yang mudah, ujar Salampessy lagi, menunjuk teman-teman terdekat di pulau-pulau itu. Dia menyebut contoh bagaimana merangkul teman-teman di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, atau Seram Bagian Timur. Biaya cukup besar untuk menjangkaunya.
Salampessy yakin mereka bisa meraih suara pada pemilu legislatif. Dia pun yakin dengan pemilihan kepala daerah Maluku dimana Partai Berkarya bisa berkoalisi dengan partai lainnya.
Salampessy berharap, hasil Munaslub Partai Berkarya melahirkan rekomendasi strategis bagi pemenangan dan perolehan suara signifikan pada 2024 mendatang. * (Rika)
