Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana 26 April 2025, Warga DKI Jakarta Diimbau Lakukan Latihan Evakuasi Mandiri Breaking News: Paus Fransiskus Meninggal Dunia pada Senin, 21 April 2025 Doa Kebangsaan Umat Buddha Bersama Bhikkhu Thudong di Si Mian Fo PIK 2 Perjalanan Spiritual 38 Bhikkhu Thudong yang Penuh Makna dan Toleransi Kejari Jakarta Barat Resmikan Media Center untuk Wadah Sinergi Bersama Wartawan

Parbud ยท 28 Oct 2024 22:06 WIB

Paguyuban Among Krido Turonggo Gandeng Anak Remaja Salurkan Hobi Melalui Kesenian


 Paguyuban Among Krido Turonggo Gandeng Anak  Remaja Salurkan Hobi Melalui Kesenian Perbesar

Magelang, Komunitastodays,- Masa muda adalah masa dimana mereka sedang mencari jati dirinya. Generasi muda juga sebagai generasi penerus bangsa. Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi mudanya.

Untuk mencegah kenakalan remaja yang mulai marak paguyuban kesenian Among Krido Turonggo menggandeng anak anak remaja untuk diajak bergabung dikesenian menyalurkan hobinya. Kesenian Among Krido Turunggo adalah kesenian Jathilan tradisional atau sering di sebut Kesenian Tradisional Kuda Kepang. Kesenian ini menggambarkan pada masa perang dimana para pemuda dan pemudi Indonesia melawan penjajah sambil menunggang kuda.

Kesenian Jathilan dimainkan oleh pria maupun wanita dengan menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu. Mereka menari sambil mengikuti alunan musik gendang yang di tabuh. Aroma mistik kesenian sangat terasa pada saat bau dupa kemenyan di bakar tercium disekitar arena permainan.

Irama musik gendang yang pelan, halus sampai melengking lengking menambah kesenian ini memiliki karakteristik yang unik dan beda dengan kesenian lainnya. para penari akan mengikuti irama musik gendang yang ditabuh, tak jarang aksi gila di luar nalar sehat manusia ditampilkan oleh para penari seperti mereka makan sesaji, bunga,kemenyan, dupa , kaca maupun makanan lainnya.
Walaupun kesenian ini sangat unit dan berbau mistik namun kesenian ini sangat di gemari oleh semua kalangan warga Masyarakat baik tua, muda maupun remaja.

Sabrina Kelas tiga SMP Negeri 3 Muntilan salah satu penari kuda pada saat diwawancarai awak media minggu 27 Oktober 2024 selepas pentas menjelaskan bahwa dirinya sudah satu setengah tahun ikut bergabung di kesenian jathilan….sabrina…sudah satu setengah tahun. Senang, terus berkembang bisa melestarikan kesenian jawa..

Hal senada juga disampaikan oleh Ilham remaja kelas 8 SMP Negeri 3 Muntilan.sudah lima tahun ikut bergabung di kesenian, dari kelas tiga SD sampai sekarang, supaya kebudayaan jawa tidak hilang katanya.

Selain Sabrina dan Ilham salah satu pemain senior yaitu pak Eko juga menjelaskan bahwa kesenian jathilan tradisional sangat digemari semua kalangan masyarakat, kesenian ini juga dulunya dipakai sebagai siar masuknya Agama Islam di Indonesia, untuk mencari persaudaraan,…supaya anak muda melestarikan kebudayaan jawa ujarnya.

Untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dilingkungan masyarakat peran serta Pemerintah dan orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi kenakalan remaja supaya generasi muda sebagai generasi penerus bangsa mempunyai kwalitas yang mumpuni di masa depan. (*L30 Bth*)

Artikel ini telah dibaca 84 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Di Momen Paskah Ini, Yuk Wisata Rohani ke Samosir! Tempatnya Keren Banget

20 April 2025 - 12:45 WIB

Pusuk Buhit, Surga Wisata Budaya di Tanah Batak dengan Tarif Ramah di Kantong

17 April 2025 - 07:48 WIB

Beginilah Asyiknya Berwisata ke Sianjur Mulamula, Titik Awal Peradaban Batak

12 April 2025 - 07:58 WIB

Patung Yesus Sibea-bea: Landmark Spektakuler yang Wajib Dikunjungi di Samosir

12 April 2025 - 07:43 WIB

Yuk!! Jelajahi Kekayaan Budaya Nusantara di TMII, Sabang hingga Merauke dalam Satu Hari!

5 April 2025 - 19:26 WIB

Lebaran di Jakarta Makin Meriah dengan Pertunjukan Video Mapping dan Air Mancur Menari di Monas

2 April 2025 - 21:13 WIB

Trending di Parbud