Menu

Mode Gelap
Wali Kota Jakarta Barat Hadiri Dialog Aspirasi KADIN, Dorong Sinergi Ekonomi Lintas Sektor PWI Tegaskan Negara Wajib Hadir Lindungi Wartawan, Bukan Sekadar Tanggung Jawab Moral PWI Pusat Tegaskan Kepemimpinan Kesit Budi Handoyo di PWI Provinsi DKI Jakarta PWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN Indonesia PWI Pusat Kembali ke Rumah Lama, Awali Kepengurusan Baru dengan Doa Yatim Piatu

Nasional · 1 Aug 2023 16:19 WIB

ASOEN-34: Momentum Negara ASEAN Bahu Membahu Perjuangkan Lingkungan Bersih dan Hijau Bagi ASEAN dan Dunia


 ASOEN-34: Momentum Negara ASEAN Bahu Membahu Perjuangkan Lingkungan Bersih dan Hijau Bagi ASEAN dan Dunia Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,- Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 berkomitmen untuk memajukan agenda ASEAN dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.” Indonesia juga bertekad untuk menjaga relevansi ASEAN dan memperkuat kapasitasnya untuk mengatasi tantangan multidimensi, termasuk isu lingkungan, untuk memberi manfaat bagi masyarakat dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Bersamaan dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, tahun ini Indonesia juga ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan Pejabat Senior ASEAN untuk Lingkungan/ASEAN Senior Officials on the Environment (ASOEN) ke 34.

Hal ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk menunjukan eksistensi kepemimpinannya dalam kerja sama politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan mendorong isu-isu prioritas yang sejalan dengan kepentingan nasional dan diharapkan dapat menghasilkan capaian monumental.

“Pertemuan ke-34 ASOEN dan pertemuan terkait merupakan agenda penting untuk memperkuat komitmen kita untuk planet yang lebih baik,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada pembukaan ASOEN-34 di Bogor pada Selasa, (1/8/2023).

Berbicara tentang perubahan iklim, Menteri Siti mengajak negara anggota ASEAN untuk menegaskan kembali keteguhannya, melakukan upaya terbaik dalam mengatasi perubahan iklim dengan tindakan yang kuat dan efektif, yang mencerminkan kesetaraan keadaan nasional.

“Kami mendorong untuk lebih meningkatkan NDC dan memobilisasi pembiayaan, dari semua sumber dengan cara yang dapat diprediksi, memadai dan tepat waktu untuk menangani perubahan iklim, termasuk secara signifikan meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang,” ujarnya.

Menteri Siti juga mengungkapkan bahwa Indonesia memandang pengelolaan sumber daya air yang baik, sangat penting untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dalam konteks ini, Indonesia terus mempercepat pengurangan pencemaran air, pengelolaan daerah aliran sungai yang baik.

Pengelolaan DAS yang baik merupakan bagian integral dari pengelolaan sumber daya air terpadu, termasuk program dalam menyediakan akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi untuk semua.

“Melalui kesempatan ini, saya mengundang semua negara dalam forum ini untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam Forum Air Dunia ke-10, yang akan diselenggarakan di Bali, dari 18 hingga 24 Mei 2024,” kata Menteri Siti.

Selanjutnya, Menteri Siti mengatakan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik juga merupakan salah satu prioritas Keketuaan ASEAN Indonesia pada tahun 2023. Oleh karena itu, Indonesia mendorong kerja sama Indo-Pasifik yang lebih luas dengan melibatkan kawasan Pasifik.

ASOEN juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah termasuk memperkuat koordinasi untuk promosi dan implementasi prinsip-prinsip dan area prioritas yang relevan dari ASEAN Outlook dan mengembangkan sinergi lintas pilar dan lintas sektoral di ASEAN.

“Kita memikul tanggung jawab yang sangat besar untuk mengembangkan pedoman guna memastikan bahwa tindakan ASEAN akan berlanjut secara berkelanjutan. Mari kita terus bekerja, bahu membahu untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau bagi masyarakat ASEAN dan dunia,” ujar Menteri Siti.

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Ary Sudijanto, selaku Ketua Panitia Penyelenggara melaporkan pertemuan ASOEN ke-34 dilaksanakan selama lima hari pada 31 Juli – 4 Agustus 2023 dengan sembilan rangkaian pertemuan. Agenda tersebut diikuti oleh 11 negara anggota ASEAN, dalam hal ini Timor Leste berstatus sebagai observer; Sekretariat ASEAN, dan mitra ASEAN yaitu Uni Eropa (EU), Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan perwakilan Asean Centre for Biodiversity (ACB). Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas isu-isu bidang lingkungan, memperkuat kerja sama, dan mempromosikan perlindungan lingkungan hidup dan pembangunan keberlanjutan dalam implementasi kebijakan dan jalannya program regional.

Penyelenggara kegiatan rangkaian pertemuan ASOEN-34 adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan c.q. Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK), Biro KLN, dan unit teknis Eselon II selaku focal point AWG ASOEN lingkup Kementerian LHK, serta bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, dan Sekretariat ASEAN. (Riko)

Artikel ini telah dibaca 3,260 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PWI Jaya Tingkatkan Standar: OKK Kini Sertakan Penilaian Tertulis

18 November 2025 - 15:14 WIB

Analis Puji Langkah Humanis Kakorlantas Polri Utamakan Keselamatan Warga di Operasi Zebra 2025

16 November 2025 - 15:53 WIB

Sinkronisasi Kebijakan Jadi Fokus ALFI dalam Transformasi Logistik Nasional

13 November 2025 - 20:45 WIB

ALFI CONVEX 2025 Resmi Dibuka, akan Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

12 November 2025 - 22:12 WIB

Mendorong Kemandirian Ekonomi Desa: Djony Bunarto Tjondro Tegaskan Komitmen Astra Melalui Desa Sejahtera Astra Bajawa

11 November 2025 - 18:28 WIB

Wali Kota Jakarta Barat Hadiri Dialog Aspirasi KADIN, Dorong Sinergi Ekonomi Lintas Sektor

8 November 2025 - 06:04 WIB

Trending di Nasional