Pulau Tello, Komunitastodays.co,— Dunia pendidikan kembali dikejutkan oleh peristiwa tragis yang terjadi di lingkungan sekolah. Seorang siswa SMK Negeri 1 Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, dilaporkan tewas setelah diduga dianiaya oleh teman sekelasnya sendiri pada saat jam belajar, Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban berinisial S.D. Bidaya meninggal dunia setelah mengalami luka parah di bagian kepala akibat dipukul berkali-kali oleh pelaku yang diduga bernama Alfansus, juga siswa di sekolah yang sama. Insiden ini terjadi di lingkungan sekolah dan sempat menggemparkan para siswa serta tenaga pendidik.
Menurut keterangan beberapa saksi, peristiwa berdarah itu berawal dari candaan pelaku yang menyinggung nama ayah korban dengan kata-kata kasar. Korban yang tersinggung menegur pelaku agar berhenti menghina orang tuanya. Namun, teguran itu justru memicu emosi pelaku hingga berujung pada perkelahian.
“Pelaku sempat berkata kasar dan langsung memukul kepala korban berkali-kali hingga mengeluarkan darah,” ujar salah satu siswa yang menyaksikan kejadian tersebut.
Korban yang pingsan segera dilarikan ke Puskesmas Pulau Tello, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia tak lama kemudian.
Keterangan dari beberapa teman sekolah menyebutkan bahwa pelaku dikenal sering melakukan perundungan (bullying) terhadap korban dengan kata-kata kotor, bahkan saat jam istirahat. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa tindakan pelaku bukan sekadar emosi sesaat, melainkan sudah dipicu oleh konflik yang berlangsung cukup lama.
Keluarga korban menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus menuntut keadilan atas peristiwa tersebut. Mereka meminta agar aparat penegak hukum — termasuk Kapolda Sumatera Utara, Kapolres Nias Selatan, Kapolsek Pulau-Pulau Batu, dan Kejaksaan Negeri Nias Selatan — mengusut tuntas kasus ini serta memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku, tanpa pandang usia.
“Anak kami dibunuh secara kejam. Kami mohon hukum ditegakkan dengan adil agar menjadi pelajaran bagi siswa lain. Nyawa manusia tidak bisa dijadikan bahan candaan,” ujar perwakilan keluarga korban.
Kasus ini kini dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat. Aparat berjanji akan menelusuri motif dan kronologi lengkap kejadian, termasuk dugaan unsur pembunuhan berencana.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan di lingkungan sekolah dan menjadi pengingat pentingnya pengawasan serta pendidikan karakter bagi pelajar agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
(Laporan: ABL / Redaksi Pulau Batu News)







