Jakarta, Komunitastodays.co,- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pungutan liar sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. Noel ditetapkan bersama 10 orang lainnya usai operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK pada Rabu (20/8/2025).
“KPK menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka,” ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Para tersangka langsung ditahan selama 20 hari pertama hingga 11 September 2025 di Rutan Cabang KPK, Gedung Merah Putih. Noel yang baru menjabat Wamenaker sejak 2024, dituding terlibat dalam skema pemerasan dan pungutan liar terkait sertifikasi K3.
“Pemeriksaan intensif menemukan minimal dua alat bukti yang cukup,” kata Setyo.
KPK mengumumkan 11 nama yang ditetapkan tersangka:
• Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG), Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI 2024–2029
• Irvian Bobby Mahendro (IBM), Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3
• Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH), Koordinator Bidang Pengujian & Evaluasi Kompetensi K3
• Subhan (SB), Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3
• Anitasari Kusumawati (AK), Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja
• Fahrurozi (FRZ), Dirjen Binwasnaker dan K3
• Hery Sutanto (HS), mantan Direktur Bina Kelembagaan
• Sekarsari Kartika Putri (SKP), Subkoordinator
• Supriadi (SUP), Koordinator
• Temurila (TEN), pihak swasta PT KEM Indonesia
• Miki Mahfud (MM), pihak swasta PT KEM Indonesia
Dalam OTT, penyidik KPK menyita 22 kendaraan mewah, antara lain Nissan GTR, BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, Jeep, Vespa, hingga motor sport Ducati. Selain itu diamankan uang tunai Rp170 juta dan USD 2.201.
Sebelumnya, Istana mengonfirmasi Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan penangkapan Noel. Namun, menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Presiden belum menyiapkan sosok pengganti.
“Belum. Kan masih ada menterinya,” kata Prasetyo.
Kasus ini menjadi pukulan telak bagi Kementerian Ketenagakerjaan. KPK menegaskan penyidikan akan terus diperluas untuk membongkar jejaring pungutan liar sertifikasi K3 yang diduga merugikan banyak pihak.*(red)