Kabupaten Tangerang – Komunitastodays.co Kamis, 17 Juli 2025 — Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya Tangerang menggelar groundbreaking pembangunan Gedung Pusat Layanan Informasi Pendidikan. Gedung ini akan dibangun sekitar 2.000 meter persegi di atas lahan negara seluas 6.000 meter persegi, melalui proses pengadaan yang dilaksanakan secara terbuka oleh Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Kementerian Agama. Penetapan kontrak dilakukan pada 18 Juni 2025. Bertempat di Jalan Gunung Maloko, Desa Dangdang, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dengan mengusung tema “Menuju Kampus yang Maslahat, Memberi Manfaat, dan Berdampak bagi Semua”, peresmian ini dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., bersama sejumlah tokoh nasional dan daerah, seperti Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya, Staf Khusus Menteri Agama H. Gugun Gumilar, MA., Ph.D., Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemenag RI Dr. H. Nurudin, S.Pd.I., M.Si., Dirjen Bimas Buddha Drs. Supriyadi, M.Pd. Kasubdit Pendidikan Tinggi Dr. Suwanto S.Ag., M.M., serta Anggota DPRD Kota Tangerang Christian Lois, S.T.
Turut hadir pula Bhikkhu Sangha, Kakanwil Kemenag Provinsi Banten Dr. H. Nanang Fatchurochman, S.H., S.Pd., M.Pd., Pembimas Buddha Banten Sujiyanto, S.Ag., M.M., Pembimas Buddha DKI Jakarta Suliarna, S.Ag. M.Pd., unsur TNI-Polri seperti Mayor Inf. Jajang Munajat (Danramil 03/Lgk) dan Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya, S.H., M.H., serta Camat Cisauk H. M. Yusuf Fachroji, S.STP, M.Si. Dukungan dari organisasi keagamaan turut terlihat dengan hadirnya Hong Tjhin dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Ricky Tansil Ketua DPD Walubi Banten, pengurus Permabudhi, ketua majelis-majelis keagamaan Buddha, serta ketua-ketua perguruan tinggi keagamaan Buddha, alumni dan civitas STABN Sriwijaya.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu dirigen Dr. Th. Yuriani Zhang, M.Pd., disusul sambutan hangat dari pembawa acara yang menyamakan kehadiran Menteri Agama sebagai “kehadiran orang tua” bagi kampus STABN Sriwijaya. Suasana semakin meriah dengan penampilan Tarian Nusantara Indah oleh mahasiswa STABN Sriwijaya.
Ketua STABN Sriwijaya – Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan penghargaan mendalam atas terlaksananya momentum bersejarah tersebut.
“Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan nikmat-Nya hari ini kita bersama-sama menyaksikan sebuah peristiwa bersejarah, a very historic moment, yaitu peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Informasi Pendidikan STABN Sriwijaya,” ujar Ketua STABN Sriwijaya di hadapan tamu undangan, termasuk Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA.
Ketua STABN Sriwijaya juga menekankan posisi strategis lembaga ini sebagai satu-satunya perguruan tinggi keagamaan buddha negeri di Kabupaten Tangerang. Berdiri sejak 2002, STAB Sriwijaya di negerikan melalui Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2005 yang ditandatangani oleh Presiden RI saat itu, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga mengapresiasi perhatian berbagai pihak, termasuk Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah menghibahkan gedung tiga lantai di kampus utama BSD Edutown Serpong. Tak lupa ia menyebut kontribusi umat Buddhis seperti Anwar Husein dan Eeng Wijaya yang menghibahkan tanahnya untuk lokasi kampus, serta dukungan dari Menteri Agama terdahulu, Bapak M. Basyuni, dalam perjalanan lahirnya STABN Sriwijaya.
“Melalui sinergi teknokratis, khususnya dengan Ditjen Bimas Buddha di bawah arahan Dirjen Bimas Buddha, kami terus meningkatkan kapasitas sebagai kampus yang berdampak, bermaslahat, dan memberi manfaat. Ini sejalan dengan arah pembangunan nasional dan dokumen Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ujar Ketua STABN Sriwijaya.
Ia pun menyampaikan pesan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan—baik penyedia konstruksi, pengawas, hingga internal kampus—untuk bekerja dengan integritas dan profesionalisme. “Membangun gedung ini bukan hanya membangun dinding dan tiang, tetapi membangun peradaban bagi generasi masa depan—anak cucu kita yang akan mengisi Indonesia Emas 2045, Gedung ini juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan perkuliahan pascasarjana, kuliah berbasis proyek dan problem solving, serta seminar, workshop, dan kegiatan akademik lain yang mendukung penguatan profil lulusan berdaya saing.” tegas Ketua STABN Sriwijaya.
acara dilanjutkan dengan arahan dan peresmian seremoni groundbreaking oleh Menteri Agama RI.
Menteri Agama RI – Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas dimulainya pembangunan Gedung Pusat Layanan Informasi Pendidikan STABN Sriwijaya di Tangerang. Dalam sambutannya, Menag menyebut momen groundbreaking ini sebagai titik awal dari lahirnya pusat pembelajaran yang bukan hanya mencerdaskan umat Buddha, tetapi juga mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih damai, arif, dan beradab.
“Saya, selaku pribadi maupun sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, menyatakan sangat gembira karena pada akhirnya hari ini kita memulai pembangunan gedung yang mulia ini,” ujar Menag.
Menag menekankan bahwa semakin dalam pemahaman keagamaan seseorang, maka semakin besar pula kontribusinya terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Ia mengingatkan, jarak antara ajaran agama dan perilaku umat dapat melahirkan banyak persoalan sosial. Oleh karena itu, pendirian kampus ini diharapkan menjadi sarana strategis untuk memperdalam spiritualitas umat Buddha dan menumbuhkan nilai-nilai kebajikan universal.
“Pusat informasi agama Buddha ini adalah sarana penting untuk menambah pemahaman dan penghayatan warga Buddhis di tanah air. Pendidikan agama yang benar akan menciptakan umat yang saleh dan berkontribusi positif pada masyarakat, tak peduli apa agamanya,” imbuhnya.
Menag juga menyoroti pentingnya membangun kesalehan yang inklusif—di mana kebaikan seorang umat beragama tidak hanya bermanfaat bagi sesama pemeluknya, tetapi juga bagi umat lain dan lingkungan sekitarnya. Ia mengutip falsafah Buddhis tentang pentingnya menanam kebajikan di “bumi ketidakterkenalan”, menghindari sikap egoisme dan pamer dalam berbuat baik.
“Orang yang arif tidak menepuk dada atas prestasinya. orang arif itu cukup Tuhan yang tahu prestasinya, tidak perlu populer dibumi. Inilah tantangan perguruan tinggi agama seperti STABN: tidak hanya mencetak orang pintar, tetapi juga orang arif,” ucap Menag dengan penuh harap.
Lebih jauh, Menag mengajak seluruh pihak untuk menjadikan kampus ini sebagai locus atau titik temu antara manusia dan nilai-nilai ketuhanan, sebagaimana konsep tempat suci dalam banyak agama. “Setiap bangunan yang mempertemukan manusia dengan Tuhannya adalah tempat sakral. Maka siapa pun yang membantu membangun tempat seperti ini, sedang berkontribusi pada perdamaian semesta,” ujar Menag.
Di akhir sambutan, Menag memberikan apresiasi khusus kepada Ditjen Bimas Buddha. Ia menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam kegiatan-kegiatan keagamaan umat Buddha maupun umat beragama lain.
“Saya akui, Pak Dirjen ini banyak kreativitasnya. Tidak ada undangan kegiatan umat Buddha yang saya lewatkan. Baru setengah tahun kami menjabat, tapi sudah dua kali hadir di Borobudur. Kami juga menghadiri kegiatan umat beragama lain, karena apa yang kecil artinya bagi kita, bisa jadi besar artinya bagi orang lain. Inilah sikap orang yang arif, dan kita ingin menjadi orang yang arif,” tutup Menteri Agama.
acara dilanjutkan dengan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Menteri Agama sebagai simbol dimulainya pembangunan kampus baru STABN Sriwijaya. Momentum ini menjadi tonggak baru dalam penguatan pendidikan tinggi keagamaan Buddha di Indonesia, khususnya dalam menciptakan generasi cendekiawan Buddhis yang berdaya saing dan berkontribusi untuk bangsa. disusul dengan pemberkahan oleh para Bhikkhu Sangha.
dilanjutkan doa lintas agama sebagai wujud harmoni dan semangat kebangsaan. Para tokoh dari berbagai agama memimpin doa secara bergantian, mendoakan kelancaran pembangunan gedung pusat layanan informasi pendidikan STABN Sriwijaya.
persembahan lagu Satu Keluarga dengan isyarat tangan oleh mahasiswa STABN Sriwijaya yang menggambarkan semangat kebhinekaan, Pertunjukan ini menjadi simbol persaudaraan, harmoni, dan semangat kebersamaan lintas latar belakang yang sejalan dengan tema acara: “Menuju Kampus yang Maslahat, Memberi Manfaat, dan Berdampak bagi Semua.”
Acara ditutup dengan dilakukan penanaman 8 pohon matoa di lokasi pembangunan sebagai wujud nyata komitmen eco-theology yang digagas Menteri Agama. Delapan pohon ini melambangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthangika Magga) (fery/rfn)