Magelang, Komunitastodays,- Pemerintah terus bergerak memastikan program strategis Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya sekadar wacana, tetapi benar-benar hadir dan berdampak nyata di tengah masyarakat. Lewat kolaborasi antara DPR RI Komisi IX dan Badan Gizi Nasional (BGN), program ini mulai menyentuh berbagai daerah, salah satunya Kabupaten Magelang yang menjadi tuan rumah sosialisasi MBG Sabtu, 31 Mei 2025.
Bertempat di Aula Balai Desa Blongkeng kecamatan Ngluwar, kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri sekitar 300 warga. Acara dimulai pukul 14.00WIB, antusiasme masyarakat terlihat jelas, mencerminkan harapan besar terhadap program yang menyasar kebutuhan dasar: kecukupan gizi bagi balita anak-anak sekolah dan ibu hamil.
Anggota Komisi IX DPR RI,Nafa Urbach menjadi salah satu tokoh kunci dalam kegiatan ini. Dalam sambutannya, Nafa Urbach menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program makan gratis. Ini adalah investasi jangka panjang menuju generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh dan bisa mengurangi angka stunting di setiap daerah, terutama di Kabupaten Magelang.
“Keberhasilan MBG sangat bergantung pada kerja sama semua pihak, dari pemerintah pusat hingga daerah. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar program ini berjalan optimal,” tutur Nafa
Ia juga mengingatkan pentingnya dukungan kolektif dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Program MBG, menurutnya, bukan hanya memberi makan, tetapi juga menjadi alat untuk mempererat hubungan antara warga dan pemerintah, membangun kepercayaan serta membuka ruang partisipasi aktif masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan BGN Lili Khamiliyah, S.E., M.Si
Kepala Biro Umum dan Keuangan.Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Kab. Magelang, Rauuf Oktavian,Muhammad Farhan Firdaus, Daruwati Multiningtyas Siagian,Keni Wandansar, hadir pula perwakilan kepala desa Blongkeng serta staf ahli Nafa Urbach Husni Mubarok.
Tyas kepala SPPG Kecamatan Muntilan berharap “Program Makanan Bergizi gratis ini sangat baik, bagi balita, ibu hamil, anak sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMA, juga murid pondok pesantren. ” Harapan nya program ini bisa menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Magelang, sehingga tidak ada lagi balita atau anak sekolah yang kekurangan Gizi, imbuhnya
Program MBG dirancang untuk menjangkau 4,7 juta anak dan ibu hamil menyusui di seluruh Indonesia. Bukan hanya sebagai intervensi gizi, program ini juga menjadi pemicu pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Pemerintah menargetkan penciptaan 230 ribu lapangan kerja baru melalui pendirian dapur umum di berbagai wilayah termasuk Jawa Tengah yang terdiri dari 29 Kabupaten salah satu nya kabupaten Magelang.
Setiap dapur MBG akan dikelola oleh seorang Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG), didampingi ahli gizi dan akuntan. Tim ini bertugas memastikan kelayakan makanan, efisiensi distribusi, hingga tata kelola kebersihan dan limbah. Sebanyak 45 hingga 50 tenaga masak akan direkrut untuk setiap dapur, menjadikan program ini juga sebagai penggerak ekonomi mikro yang inklusif.
Dengan pendekatan menyeluruh dari pengadaan makanan sehat, edukasi gizi, hingga penciptaan lapangan kerja program MBG membuktikan bahwa membangun bangsa yang kuat dimulai dari piring makan warganya.(Nana.s)