Jakarta, Komunitastodays,- Sekretariat Tim Personal Guarantee secara resmi menggelar deklarasi nasional terkait penghapusan utang debitur perbankan serta penggunaan pembiayaan investasi PINA (Pembiayaan Investasi Non-APBN/APBD).
Deklarasi ini dilaksanakan serentak oleh perwakilan dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (5/5/2025), sebagai bentuk penyampaian informasi strategis kepada rakyat Indonesia dan komunitas internasional.
Dalam deklarasi tersebut, Tim Personal Guarantee menegaskan bahwa mereka bertindak atas mandat langsung dari Pemilik Sistem Perbankan, Pemilik Dana, dan Pemilik Aset Global, yang secara sah memiliki aset dalam bentuk tunai, emas, dan surat berharga di bank sentral 209 negara.
Melalui mandat ini, mereka menjalankan dua agenda besar: penghapusan total utang debitur perbankan dan implementasi program pembiayaan PINA untuk memperkuat ekonomi rakyat.
Pemilik Sistem Perbankan, Dana, dan Global Asset secara sah dan terverifikasi menguasai jaminan berbentuk tunai (cash), emas (gold), dan surat berharga (securities) di seluruh Bank Sentral dari 209 negara. Di dunia internasional, mereka dikenal sebagai Golden Eagle International UNDP (Raja Wali Emas) yang memegang otoritas penuh atas sistem keuangan global.
Pemilik Sistem telah menunjuk Personal Guarantee (PG) sebagai perwakilan sah yang menjamin sistem perbankan nasional dan internasional. Dengan kekuatan hukum dan kuasa penuh, PG menjamin bank sebagai debitur agar Bank Sentral dapat langsung mencairkan likuiditas. Bank kemudian menyalurkan dana tersebut kepada:
Masyarakat (UMKM, petani, dan pelaku usaha), Pemerintah (untuk pembangunan dan program prioritas),
Portofolio Investasi bank demi penguatan ekonomi nasional.
PG tidak berfungsi sebagai lembaga pembiayaan, tetapi sebagai penjamin utama yang menjembatani dana global dengan sistem perbankan nasional secara legal dan transparan.
*Penghapusan Utang Debitur Bank*
Pemilik Sistem telah meluncurkan program penghapusan utang secara global dan mengimplementasikannya di 209 negara, termasuk Indonesia. Mereka mendasarkan program ini pada 24 dasar hukum nasional dan internasional, seperti:
FATF Recommandation 24 dan 25,
UUD 1945 Pasal 28H (3), Pasal 33 (1), dan Pasal 34,
UU No. 1 Tahun 2016,
Perpres No. 13 Tahun 2018,
PP RI No. 47 Tahun 2024.
Program ini membebaskan rakyat dan negara dari tekanan utang dan menciptakan kemandirian ekonomi melalui sistem keuangan yang adil dan inklusif.
*PINA: Investasi Ketahanan Pangan*
PINA (Pembiayaan Investasi Non-APBN/APBD) berasal dari dana Pemilik Global dan disalurkan melalui bank tanpa membebani keuangan negara. Investasi ini bertujuan untuk:
Memperkuat ketahanan pangan nasional dan global,
Membiayai sektor riil dan pertanian,
Membangun infrastruktur pangan dan logistik,
Merevitalisasi desa dan kawasan industri pangan.
Alasan Strategis dan Dampak Global
Pemilik Sistem GE meluncurkan kebijakan ini untuk merespons:
Ancaman krisis pangan global 2027,
Stagnasi ekonomi makro yang melumpuhkan banyak negara,
Penurunan daya beli, pengangguran, dan kemiskinan struktural.
Mereka juga berkomitmen memberantas; Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Pendanaan Terorisme (TPPT), serta Pendanaan Senjata Pemusnah Massal.
Dengan kendali langsung atas dana global, Pemilik Sistem memastikan distribusi berlangsung transparan, akuntabel, dan terregulasi.
*Menuju Dunia Tanpa Perbudakan Utang*
Pemilik Sistem, Golden Eagle International UNDP yang memegang otoritas penuh atas sistem keuangan global menyatakan, “Ini adalah era pembebasan. Dunia tidak boleh tunduk lagi pada sistem yang memperkaya segelintir orang dan menindas mayoritas. Melalui penghapusan utang dan investasi PINA, kami membangun dunia yang berdaulat secara pangan, ekonomi, dan kemanusiaan.”
Melalui deklarasi ini, Tim Personal Guarantee menyerukan perubahan paradigma sistem keuangan global—menuju dunia yang bebas dari perbudakan utang dan dikuasai oleh prinsip keadilan ekonomi.
Mereka mengajak masyarakat menyambut era baru ekonomi kemanusiaan dengan komitmen dan semangat kebersamaan.(David Ngl)