Magelang, Komunitastodays,- Ucapan duka cita terus mengalir dari berbagai kalangan, baik dari tokoh nasional, pejabat penting, hingga kolega terdekat, atas wafatnya Murdaya Widyawimarta Po, Dewan Pengawas Walubi sekaligus seorang konglomerat ternama Indonesia, yang meninggal dunia pada Senin (7/4/2025) di usia 84 tahun. Almarhum yang juga merupakan suami dari Ketua Umum DPP Walubi Siti Hartati Murdaya, meninggalkan banyak kenangan dan kontribusi bagi Indonesia, terutama dalam dunia bisnis dan kehidupan sosial.
Sejumlah karangan bunga duka cita terjejer rapi di sepanjang jalan menuju Vihara Griya Vipassana Avalokitesvara (GVA) di Mendut Mungkid, Jawa Tengah, yang mulai berdatangan sejak Minggu (13/4/2025). Di antara karangan bunga tersebut, tampak ucapan duka dari mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, serta sejumlah tokoh nasional lainnya.
Tidak hanya itu, ucapan belasungkawa juga datang dari para pejabat tinggi negara Republik Indonesia, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, serta sejumlah pengusaha ternama lainnya.
Humas Walubi, Eric Fernando, menjelaskan bahwa jenazah Murdaya Widyawimarta Po dijadwalkan tiba di Bandara YIA pada Senin (14/4/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Jenazah akan langsung dibawa ke Mendut dan disemayamkan di Aula Gedung Vihara Griya Vipassana Avalokitesvara (GVA). Eric juga menambahkan bahwa Ibu Hartati dan keluarga besar turut menyertai almarhum dalam perjalanan tersebut. Meskipun tampak sedih, Ibu Hartati tetap menunjukkan ketegaran dan kekuatan dalam menghadapi kehilangan yang besar ini.
Selain keluarga, sejumlah jemaat Buddha, Bhiksu, serta berbagai organisasi seperti WALUBI, KCBI, PSMTI, GMNI, dan yayasan rumah duka Heaven turut serta mengiringi jenazah. Beberapa tokoh yang telah melayat di Singapura, di antaranya adalah konglomerat Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Djoko Susanto (pemilik Alfamart), Kuncoro Wibowo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ignasius Jonan (mantan Menteri ESDM), dan Oesman Sapta Odang.
Eric Fernando juga mengungkapkan bahwa Vihara GVA terbuka untuk masyarakat umum yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Upacara kremasi akan dilangsungkan pada Rabu, 7 Mei 2025 di Graha Padmasambhava, Magelang, yang bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahannya yang ke-54 dengan Siti Hartati Murdaya.
Selain itu, puluhan ribu umat Buddha juga akan mengenang perjalanan hidup Murdaya Widyawimarta Po pada detik-detik puncak Waisak, 12 Mei 2025 pukul 23.55.29 WIB di Candi Borobudur. Pada hari tersebut, akan digelar kirab akbar dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, serta pelepasan ribuan lampion Waisak yang akan menghiasi langit Candi Borobudur.
Murdaya Widyawimarta Po dikenal sebagai seorang pejuang kesetaraan. Selama menjabat sebagai anggota DPR RI (2004–2009), ia berhasil memperjuangkan sejumlah undang-undang penting, seperti Undang-Undang (UU) No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, UU No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, serta UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Suwardi, salah satu petugas GVA, menyampaikan bahwa ucapan duka cita terus mengalir dari berbagai tokoh nasional. Hingga sore hari, karangan bunga masih terus berdatangan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada tokoh yang telah banyak berkontribusi bagi bangsa ini.
Murdaya Widyawimarta Po, OBE, yang juga dikenal sebagai pemilik JI Expo Kemayoran dan Pondok Indah Mall, meninggal dunia pada Senin (7/4/2025) di Singapura. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh masyarakat Indonesia.(Yana/Nana/Wati)