Menu

Mode Gelap
Wali Kota Jakarta Barat Hadiri Dialog Aspirasi KADIN, Dorong Sinergi Ekonomi Lintas Sektor PWI Tegaskan Negara Wajib Hadir Lindungi Wartawan, Bukan Sekadar Tanggung Jawab Moral PWI Pusat Tegaskan Kepemimpinan Kesit Budi Handoyo di PWI Provinsi DKI Jakarta PWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN Indonesia PWI Pusat Kembali ke Rumah Lama, Awali Kepengurusan Baru dengan Doa Yatim Piatu

Nasional · 20 Jan 2025 18:56 WIB

Wamendagri Bima Arya: Program Makan Bergizi Gratis Pacu Kebangkitan Ekonomi Daerah


 Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

Jakarta, Komunitastodays,- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menjelaskan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan memacu kebangkitan perekonomian di daerah. Pasalnya, penerapan kebijakan ini akan melibatkan peran berbagai pihak di daerah, seperti pengusaha lokal, vendor, petani, hingga pihak-pihak yang mengurusi ketahanan pangan.

Hal ini disampaikan Bima kepada awak media usai melakukan pertemuan dengan Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (20/1/2025).

Menurut Bima, pemerintah daerah (Pemda) memiliki antusiasme tinggi dalam menyambut kebijakan MBG. Bahkan, daerah-daerah dengan kapasitas fiskal kuat, seperti Kabupaten Badung, Bali, memungkinkan pengalokasian anggaran untuk kebijakan tersebut didominasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Karena ada beberapa model kemitraan dengan Badan Gizi Nasional, beberapa model, nanti model yang mana, silakan diarahkan ke situ. Karena ujung-ujungnya bukan saja untuk kesehatan dan kesejahteraan, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

Dia menambahkan, implementasi program MBG bergantung pada kapasitas fiskal di daerah. Jika daerah tersebut kuat, maka pemerintah pusat mempersilakan agar program direalisasikan melalui anggaran yang bersumber dari APBD. Sebaliknya, apabila daerah tersebut memiliki kapasitas fiskal lemah, maka pemerintah pusat akan membantu pelaksanaan program tersebut melalui skema subsidi.

“Karena bagaimanapun, daerah kan juga punya prioritas juga. Daerah kan juga punya kebutuhan pembangunan juga,” imbuhnya.

Bima menekankan, pemerintah pusat sangat memahami situasi dan kondisi di daerah. Apalagi sejak semangat otonomi daerah diterapkan oleh Pemda.

“Dalam era otonomi daerah ini ada prioritas daerah, ada visi misi kepala daerah yang harus dilakukan sinkronisasi,” tandasnya.(Lim/red)

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PWI Jaya Tingkatkan Standar: OKK Kini Sertakan Penilaian Tertulis

18 November 2025 - 15:14 WIB

Analis Puji Langkah Humanis Kakorlantas Polri Utamakan Keselamatan Warga di Operasi Zebra 2025

16 November 2025 - 15:53 WIB

Sinkronisasi Kebijakan Jadi Fokus ALFI dalam Transformasi Logistik Nasional

13 November 2025 - 20:45 WIB

ALFI CONVEX 2025 Resmi Dibuka, akan Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

12 November 2025 - 22:12 WIB

Mendorong Kemandirian Ekonomi Desa: Djony Bunarto Tjondro Tegaskan Komitmen Astra Melalui Desa Sejahtera Astra Bajawa

11 November 2025 - 18:28 WIB

Wali Kota Jakarta Barat Hadiri Dialog Aspirasi KADIN, Dorong Sinergi Ekonomi Lintas Sektor

8 November 2025 - 06:04 WIB

Trending di Nasional