Menu

Mode Gelap
PWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN Indonesia PWI Pusat Kembali ke Rumah Lama, Awali Kepengurusan Baru dengan Doa Yatim Piatu Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Kadispenad: Ciptakan Kondusifitas Jakarta, TNI AD Gelar Patroli Skala Besar Sekolah di Jakarta Antisipasi Demo, KBM Beralih ke Daring

Kesehatan ยท 11 Dec 2024 17:07 WIB

Menghargai Keputusan Childfree dengan Konseling Terpadu: Solusi Kesehatan Fisik dan Mental


 Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

Jakarta, Komunitastodays,- Keputusan untuk menjalani gaya hidup childfree, atau tidak memiliki anak, adalah pilihan pribadi yang patut dihargai. Setiap individu atau pasangan memiliki alasan dan pertimbangan tersendiri dalam mengambil keputusan ini. Namun, untuk mendapatkan keputusan yang terbaik, tidak ada salahnya jika seseorang menjalani konseling dengan pakar, baik itu konseling pranikah, untuk anak usia sekolah, remaja, atau pasangan yang sudah menikah.

Menurut Dr. Ngabila Salama, seorang praktisi kesehatan masyarakat dengan gelar MKM, Rabu (11/12/2024) konseling penting untuk menggali alasan di balik keputusan childfree serta untuk mencari solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Selain itu, proses ini juga memungkinkan untuk mengidentifikasi potensi gangguan kesehatan fisik dan mental yang mungkin muncul akibat keputusan tersebut.

Dampak Kesehatan Fisik dan Mental

Keputusan childfree bisa memiliki dampak positif maupun negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.

Dampak Positif Kesehatan Fisik:

Mengurangi risiko kematian ibu hamil dan komplikasi persalinan.
Mencegah gangguan kesehatan panggul serta masalah obesitas.
Mengurangi gangguan hormon sistemik akibat kehamilan yang berulang.
Dampak Negatif Kesehatan Fisik:

Kadar estrogen yang tinggi pada perempuan yang tidak melahirkan bisa meningkatkan risiko kanker saluran reproduksi, seperti kanker payudara, endometrium, dan ovarium.
Risiko penebalan dinding rahim atau endometriosis bisa meningkat.
Meningkatkan kemungkinan gangguan hormonal serta pembentukan kista ovarium (PCOS).
Dampak Positif Kesehatan Mental:

Memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada karier dan kehidupan pribadi.
Bebas dari tanggung jawab mengurus anak, yang mungkin dianggap menyita waktu dan pikiran.
Dampak Negatif Kesehatan Mental:

Rasa bersalah yang muncul, terutama ketika usia reproduksi telah melewati batas aman (di atas 40 tahun).
Perasaan kesepian di masa depan, terutama saat sudah tidak memiliki anak untuk menemani di usia lanjut.
Stigma sosial yang bisa muncul dari keluarga atau lingkungan sekitar yang tidak memahami keputusan childfree.
Konseling dengan pakar akan membantu menggali alasan di balik keputusan ini, memberi wawasan yang lebih dalam mengenai dampaknya, serta menawarkan solusi terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental jangka panjang. Sebuah keputusan yang diambil dengan penuh pertimbangan akan memberikan hasil yang lebih positif bagi kualitas hidup setiap individu.(red)

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Selesaikan Rekrutmen Petugas Layanan Kesehatan Warga

22 September 2025 - 15:15 WIB

HELIX 2025, Konvensi Mutu Bidang Kesehatan Hadirkan Inovasi untuk Pelayanan Lansia di Jakarta Barat

19 September 2025 - 00:29 WIB

1.133 Anak Ikuti Sunatan Massal Gratis di RSUD Kembangan, DKI Jakarta

29 June 2025 - 19:39 WIB

30 Anak Ikuti Khitanan Massal Gratis di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat

26 June 2025 - 19:31 WIB

Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Smile Train Indonesia Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis di RSUD Kalideres

23 June 2025 - 10:27 WIB

Pemkot Jakarta Barat Perkenalkan Layanan Telekonsultasi Kesehatan Jiwa 24 Jam di SMAN 112

24 April 2025 - 19:27 WIB

Trending di Kesehatan