Menu

Mode Gelap
PWI Tegaskan Negara Wajib Hadir Lindungi Wartawan, Bukan Sekadar Tanggung Jawab Moral PWI Pusat Tegaskan Kepemimpinan Kesit Budi Handoyo di PWI Provinsi DKI Jakarta PWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN Indonesia PWI Pusat Kembali ke Rumah Lama, Awali Kepengurusan Baru dengan Doa Yatim Piatu Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Laptop

Parbud ยท 28 Oct 2024 22:06 WIB

Paguyuban Among Krido Turonggo Gandeng Anak Remaja Salurkan Hobi Melalui Kesenian


 Paguyuban Among Krido Turonggo Gandeng Anak  Remaja Salurkan Hobi Melalui Kesenian Perbesar

Magelang, Komunitastodays,- Masa muda adalah masa dimana mereka sedang mencari jati dirinya. Generasi muda juga sebagai generasi penerus bangsa. Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi mudanya.

Untuk mencegah kenakalan remaja yang mulai marak paguyuban kesenian Among Krido Turonggo menggandeng anak anak remaja untuk diajak bergabung dikesenian menyalurkan hobinya. Kesenian Among Krido Turunggo adalah kesenian Jathilan tradisional atau sering di sebut Kesenian Tradisional Kuda Kepang. Kesenian ini menggambarkan pada masa perang dimana para pemuda dan pemudi Indonesia melawan penjajah sambil menunggang kuda.

Kesenian Jathilan dimainkan oleh pria maupun wanita dengan menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu. Mereka menari sambil mengikuti alunan musik gendang yang di tabuh. Aroma mistik kesenian sangat terasa pada saat bau dupa kemenyan di bakar tercium disekitar arena permainan.

Irama musik gendang yang pelan, halus sampai melengking lengking menambah kesenian ini memiliki karakteristik yang unik dan beda dengan kesenian lainnya. para penari akan mengikuti irama musik gendang yang ditabuh, tak jarang aksi gila di luar nalar sehat manusia ditampilkan oleh para penari seperti mereka makan sesaji, bunga,kemenyan, dupa , kaca maupun makanan lainnya.
Walaupun kesenian ini sangat unit dan berbau mistik namun kesenian ini sangat di gemari oleh semua kalangan warga Masyarakat baik tua, muda maupun remaja.

Sabrina Kelas tiga SMP Negeri 3 Muntilan salah satu penari kuda pada saat diwawancarai awak media minggu 27 Oktober 2024 selepas pentas menjelaskan bahwa dirinya sudah satu setengah tahun ikut bergabung di kesenian jathilan….sabrina…sudah satu setengah tahun. Senang, terus berkembang bisa melestarikan kesenian jawa..

Hal senada juga disampaikan oleh Ilham remaja kelas 8 SMP Negeri 3 Muntilan.sudah lima tahun ikut bergabung di kesenian, dari kelas tiga SD sampai sekarang, supaya kebudayaan jawa tidak hilang katanya.

Selain Sabrina dan Ilham salah satu pemain senior yaitu pak Eko juga menjelaskan bahwa kesenian jathilan tradisional sangat digemari semua kalangan masyarakat, kesenian ini juga dulunya dipakai sebagai siar masuknya Agama Islam di Indonesia, untuk mencari persaudaraan,…supaya anak muda melestarikan kebudayaan jawa ujarnya.

Untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dilingkungan masyarakat peran serta Pemerintah dan orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi kenakalan remaja supaya generasi muda sebagai generasi penerus bangsa mempunyai kwalitas yang mumpuni di masa depan. (*L30 Bth*)

Artikel ini telah dibaca 114 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sudis Parekraf Jakarta Barat Gelar Famtrip Pengenalan Destinasi Wisata 2025

26 October 2025 - 07:43 WIB

Tempat Baru untuk Cari Kedamaian di Jakarta: Taman Doa Kasih Mulia Sejati

2 October 2025 - 21:20 WIB

Parekraf Jakarta Barat Gelar Pembinaan untuk 100 Peserta Pokdarwis di Setu Babakan dan Hotel Ciputra

29 August 2025 - 13:38 WIB

Festival Batavia Siap Digelar di Kota Tua September 2025

26 August 2025 - 20:16 WIB

Grand Opening Thelas Cafe di Jatiasih, Tawarkan Konsep Modern-Retro dan Menu Istimewa untuk Semua Kalangan

10 August 2025 - 20:31 WIB

Semarak Kemerdekaan di Maxone Hotel Jakarta: Dua Promo Spesial Meriahkan Bulan Agustus

7 August 2025 - 22:36 WIB

Trending di Berita