Menu

Mode Gelap
Nggak Perlu Khawatir! Barang Kalian Tertinggal di Transjakarta, Lapor ke Sini Aja Aktor Senior Mat Solar Meninggal Dunia pada Usia 62 Tahun Puan Minta Eks Kapolres Ngada Dipecat dari Polri dan Disanksi Seberat-Beratnya! Terminal Kalideres Mulai Uji Kelaikan Bus AKAP untuk Angkutan Mudik Lebaran 2025 Safari Ramadan Wali Kota Jakarta Barat di Masjid Jami Al Kautsar

Ekbis · 15 Mar 2024 08:03 WIB

Aturan Baru Impor, Zulkifli Hasan: Oleh-oleh Luar Negeri Tidak Kena Tarif Bea Cukai, Beda Kalau Jastip


 Aturan Baru Impor, Zulkifli Hasan: Oleh-oleh Luar Negeri Tidak Kena Tarif Bea Cukai, Beda Kalau Jastip Perbesar

Jakarta, Komunitastodays, – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan barang oleh-oleh takkan kena pungutan pajak impor dari aturan bea cukai terbaru. Menurutnya, barang-barang tersebut akan tetap aman dibawa masuk Indonesia.

Zulkifli menyampaikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendengarkan berbagai keluhan tentang pembatasan impor yang dinilai memberatkan beberapa kelompok pelaku usaha.

Zulkifli menyampaikan barang yang dikenakan pungutan bea cukai merupakan barang yang melewati batas ketentuan seperti dua pasang produk alas kaki, dua tas, lima barang tekstil jadi, lima unit barang elektronik dengan total harga 1.500 dollar AS.

Zulkifli menyerahkan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan untuk membedakan mana penumpang yang membawa oleh-oleh, mana yang merupakan pengusaha jasa titip (jastip), pasca penerapan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

“Itu urusan Bea Cukai lah. Enggak tahu mereka [cara membedakannya bagaimana]. Sudah biasa kok [orang-orang di Bea Cukai],” kata Zulkifli saat kunjungi Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).

Dia mengatakan, seharusnya cara membedakan antara pengusaha jastip dan penumpang pembawa oleh-oleh itu mudah.

Kemendag segera memberikan surat kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto terkait dengan evaluasi Permendag tersebut.

“Nanti dievaluasi, dan sudah bikin surat ke Menko untuk dibahas kembali. Misalnya makanan, masa mesti ada rekomendasi, kan enggak perlu,” pungkasnya. (Red)

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Meski Ancaman Global Menghantui, Menkeu Tetap Pede Ekonomi RI Tumbuh 5,2% di 2025

28 January 2025 - 20:20 WIB

Beauty & Wellness Talk: Inspirasi Kecantikan dan Gaya Hidup Sehat di Bandung

6 January 2025 - 17:38 WIB

OPENING CEREMONY SIAL INTERFOOD 2024

13 November 2024 - 12:11 WIB

Yuk Pelanggan Setia KAI, KAI Expo 2024 di JCC Tinggal 8 Hari Lagi, Daop 1 Jakarta Berikan Promo hingga 70 Persen

11 November 2024 - 11:32 WIB

Yuk!! Berwisata ke Pulau Sebira di Kepulauan Seribu

23 October 2024 - 16:13 WIB

Jangan Salah! Financial Freedom Bukan Hanya Terkait Pendapatan!

21 September 2024 - 16:34 WIB

Trending di Ekbis