Menu

Mode Gelap
PWI Tegaskan Negara Wajib Hadir Lindungi Wartawan, Bukan Sekadar Tanggung Jawab Moral PWI Pusat Tegaskan Kepemimpinan Kesit Budi Handoyo di PWI Provinsi DKI Jakarta PWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN Indonesia PWI Pusat Kembali ke Rumah Lama, Awali Kepengurusan Baru dengan Doa Yatim Piatu Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Laptop

Kesehatan · 24 Dec 2023 08:17 WIB

Dokter Spesialis Mata RSUD Tamansari : Jangan Kebablasan “Screentime”, Bahaya!


 Dokter Spesialis Mata RSUD Tamansari : Jangan Kebablasan “Screentime”, Bahaya! Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,– Saat liburan sekolah, anak pun berpotensi besar lebih lama mengakses gadget. Apalagi anak-anak yang punya kebiasaan berlama-lama bermain di depan gadget, akan membawa pengaruh buruk pada kesehatan matanya.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) hampir 33,4 persen anak usia dini berusia 0-6 tahun di Indonesia sudah bisa menggunakan ponsel pada tahun 2022. Sementara, 24,96 persen anak usia anak usia dini di dalam negeri juga mampu mengakses internet.

Dokter spesialis mata RSUD Tamansari, Jakarta Faraby Martha mengatakan, screentime berlebihan akan memengaruhi kesehatan mata anak. Salah satunya kelelahan mata anak.

“Tanda-tanda anak mengalami kelelahan mata akibat screentime yang berlebihan yakni mata kering, sering mengedipkan mata, sakit kepala dan sering menggosok mata,” katanya di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Menurutnya, saat melihat sesuatu dari dekat, otot di dalam mata (otot siliaris) berkontraksi dan mengubah bentuk lensa. Hal ini membantu melihat dengan jelas (fungsi akomodasi). Setelah berjam-jam berkontraksi, otot tersebut menjadi lelah dan mulai terasa nyeri. Gejala umumnya ketegangan mata (eye strain).

Selain berdampak pada kesehatan mata, screentime berlebihan pada anak lanjutnya juga akan menyebabkan ketidakaktifan fisik dan obesitas, gangguan tidur, dan gangguan postur tubuh.

Ia pun berpesan, orang tua bisa mengontrol screentime anak selama libur sekolah.

Terapkan batasan waktu harian penggunaan layar. Dorong anak untuk melibatkan diri dalam kegiatan offline dan luangkan waktu bersama keluarga tanpa gadget.

Risiko Rabun Jauh
Dari aktivitas berlebihan di depan layar komputer maupun gadget, risiko miopia (rabun jauh) mengancam. Penelitian menunjukkan aktivitas lebih dari 3 jam di depan layar berpotensi meningkatkan risiko miopia. Selain itu, menghabiskan waktu kurang dari 90-120 menit sehari di luar ruangan memiliki kemungkinan 2-3 kali lebih besar terkena miopia.

Jika memiliki banyak aktivitas di depan layar ada baiknya setiap 20 menit menggerakkan mata. Melihat objek yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.

Sedangkan untuk anak, perlu meminimalkan risiko penurunan kualitas penglihatan akibat screentime dengan cara pastikan ruangan tempat anak menggunakan layar cukup terang. Atur tingkat kecerahan (brightness) layar yang sesuai. Pastikan jarak pandang anak sesuai (25 inch).

“Berikan pula nutrisi yang baik untuk mata, seperti wortel, jeruk, kacang-kacangan dan ikan. Juga vitamin A, C, E dan omega-3,” imbuh Faraby.

Penting pula mengajak anak meninggalkan aktivitas non screen selama liburan seperti bersepeda, membaca buku, olahraga outdoor dan berkebun. (NS/red)

Artikel ini telah dibaca 112 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gubernur DKI Jakarta Tinjau RSUD Cengkareng, Apresiasi Pelayanan dan Fasilitas Lengkap

16 October 2025 - 21:44 WIB

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Selesaikan Rekrutmen Petugas Layanan Kesehatan Warga

22 September 2025 - 15:15 WIB

HELIX 2025, Konvensi Mutu Bidang Kesehatan Hadirkan Inovasi untuk Pelayanan Lansia di Jakarta Barat

19 September 2025 - 00:29 WIB

1.133 Anak Ikuti Sunatan Massal Gratis di RSUD Kembangan, DKI Jakarta

29 June 2025 - 19:39 WIB

30 Anak Ikuti Khitanan Massal Gratis di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat

26 June 2025 - 19:31 WIB

Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Smile Train Indonesia Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis di RSUD Kalideres

23 June 2025 - 10:27 WIB

Trending di Kesehatan