Menu

Mode Gelap
APRI dan BKKBN Bahas Kerjasama Pencegahan Stunting TP PKK Jakbar Gelar Puncak Hari Kesatuan Gerak PKK ke 52 BRI Gatot Subroto Hadir di Pameran Heli Expo Asia 2024 Pemkot Tangerang dan Pemerintah Pusat lakukan Suntikan Modal ke Perumda Tirta Benteng Kota Tips PLN saat Libur Panjang Idul Adha 2024

Berita · 2 Dec 2023 19:44 WIB

Imam Besar FBR: MUI Jakarta Wajib Dipimpin Ulama Betawi


 Imam Besar FBR: MUI Jakarta Wajib Dipimpin Ulama Betawi Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,- Perhelatan Musyawarah Daerah ke-10 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi DKI Jakarta akan digelar pada hari Selasa-Rabu, 4-5 Desember 2023 di Hotel Grand Cempaka Cipayung Bogor Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR), yang dihubungi lewat telepon, mengatakan bahwa Ketua MUI Propinsi Jakarta wajib dipegang oleh ulama Betawi.

Kyai Lutfi, yang juga Wakil Ketua PWNU Jakarta beralasan bahwa sejak awal berdirinya pada tahun 1975, Ketua MUI Propinsi DKI Jakarta selalu dipimpin oleh ulama Betawi. Sekalipun beberapa kali pernah dipimpin oleh bukan ulama Betawi, namun tidak melalui mekanisme Musyawarah Daerah (Musda) dan hanya melanjutkan periode pemimpin sebelumnya, yaitu Pergantian Antar Waktu.

Kepemimpinan MUI DKI Jakarta pertama (1975-1980) adalah KH. Abdullah Syafe’i, pendiri perguruan Islam Assyafi’iyyah Jakarta selama dua periode. Dilanjutkan oleh KH. Achmad Mursyidi (1985-1990), pendiri Perguruan Islam Al-Falah Klender Jakarta Timur.

Dipertengahan jalan, KH. Achmad Mursyidi mengundurkan diri dengan alasan kesibukan diri dan tongkat estafet antar waktu diserahkan kepada KH. Syafi’i Hadzami (1987-1990), pendiri Perguruan Islam Al-Asyirotussyafi’iyyah Jakarta Selatan.

KH. Syafi’i Hadzami dipercaya kembali untuk memimpin dua periode selanjutnya, yaitu periode keempat (1990-1995) dan periode kelima (1995-2000).

Pada periode keenam (2000-2005), KH. Achmad Mursyidi kembali memimpin setelah terpilih di Musda. Pada tanggal 9 April 2003, KH. Achmad Mursyidi mangkat, digantikan oleh KH. Achmad Syatibi (2003).

Belum setahun menjabat, KH. Achmad Syatibi pun mangkat, digantikan oleh KH. Mansyuri Syahid sampai diselenggarakan Musda selanjutnya.

Dalam Musda tahun 2005, KH. Munzir Tamam, adik KH. Achmad Mursyidi ditetapkan sebagai Ketua Umum MUI DKI Jakarta periode 2005-2010.

Namun KH. Munzir Tamam tidak bisa menyelesaikan periode selanjutnya (2010-2015), karena terjadi konflik internal di tubuh MUI Jakarta, yang pada akhirnya menyebabkan MUI Pusat turun tangan untuk mengadakan Musda yang dipercepat.

Ulama kharismatik Betawi lainnya kembali dipercaya memimpin MUI Jakarta (2013-2018), yaitu KHA. Syarifudin Abdul Ghani. Kemudian periode 2018-2023, KH. Munahar Mukhtar ditetapkan sebagai pimpinan selanjutnya.

Dengan demikian, menurut Kyai Lutfi tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa sudah seharusnya ulama Betawi dipercaya kembali memimpin MUI Jakarta. Mengingat sejarah panjang perjalanannya yang tidak bisa dilepaskan dari ulama-ulama Betawi.

“Apalagi sekarang ini, di mana Jakarta telah ditetapkan sebagai bukan lagi Ibukota Negara, maka tidak elok jika ulama yang bukan asli Betawi dipaksakan menjadi Ketua Umum MUI Jakarta,” pungkasnya.(DVD/red)

Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

26 July 2024 - 14:39 WIB

Terminal Kalideres Terus Berbenah dan Jadi Percontohan di Indonesia

24 July 2024 - 19:02 WIB

UMKM Bangkit, PLN UID Jakarta Raya Sabet Dua Platinum di Nusantara CSR Awards 2024

23 July 2024 - 16:58 WIB

Satlantas Polres Kendal Sosialisasi Operasi Patuh Candi 2024 Bagi Brosur dan Helm Gratis

16 July 2024 - 20:30 WIB

Begini Klarifikasi Daenk Jamal Atas Tuduhan Serang dan Intimidasi Wartawan Saat Liputan Putusan SYL

13 July 2024 - 14:28 WIB

Penyiapan Bibit Bawang di Lahan Urban Farming Korem 051/Wkt, Wanajaya, Cibitung

7 July 2024 - 17:45 WIB

Trending di Berita