Menu

Mode Gelap
Romo Asun Ketua Vihara Hemadhiro Mettavati Terkait Bhante Bodhi baik di media online Dan Medsos Merupakan Tindakanya Pribadi Yuk Hadiri HUT RSUD Tamansari Jakbar Wakasad : Tugas Prajurit Adalah Menciptakan Kedamaian dan Rasa Aman Kakanwil Agama Buddha Banten Hadiri Musda DPD Walubi 2024 Kapolresta Tangerang Pimpin Apel Siaga di Gerbang Tol Kedaton

Nasional · 5 Apr 2023 18:21 WIB

Gakkum LHK Ungkap Kasus Perdagangan Ilegal Satwa Dilindungi Secara Daring di Papua Selatan


 Gakkum LHK Ungkap Kasus Perdagangan Ilegal Satwa Dilindungi Secara Daring di Papua Selatan Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,-:Tim operasi SPORC Brigade Kangguru Seksi Wilayah III Jayapura Balai Gakkum Wilayah Maluku dan Papua KLHK berhasil mengamankan AR (23) pelaku penjualan satwa dilindungi secara daring pada Jum’at, 31 Maret 2023.

Dalam operasi yang dilakukan bersama Polres Marauke ini, penangkapan dilakukan di Jl. Poros LB. Murdani, Kampung Yasamulya, Kabupaten Marauke pada pukul 10.30 WIT. Tim berhasil mengamankan barang bukti berupa 11 (sebelas) ekor kasturi kepala hitam (Lorius Lory) dalam keadaan hidup serta 2 (dua) buah sangkar kotak dari tangan tersangka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tersangka AR (23) mengaku mendapatkan satwa liar dilindungi tersebut dari suaminya H (42) yang memperoleh satwa liar sebagai pembayaran utang atau pembelian sembako dari masyarakat asli wilayah Asgon, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan.

Tersangka AR (23) menerangkan bahwa pada awalnya hanya menjual satwa liar dilindungi tersebut di kios depan rumahnya. Namun karena perputaran uang yang lambat, AR akhirnya mengiklankan satwa tersebut di Facebook dengan harga Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah) hinga Rp550.000 (lima ratus lima puluh ribu rupiah) per ekor. Tersangka AR diketahui telah melakukan kegiatan ilegal jual beli satwa liar dilindungi ini sekitar 2 (dua) tahun.

Saat ini, Penyidik Balai Gakkum LHK Wilayah Maluku dan Papua masih melakukan pemeriksaan terhadap AR dan H guna mendalami dugaan tindak pidana yang telah dilakukan serta dugaan adanya keterlibatan pihak/oknum lain dalam jaringan perdagangan tumbuhan dan satwa liar khususnya yang berasal dari wilayah Provinsi Papua Selatan.

Kepala Balai Penegakan Hukum LHK wilayah Maluku dan Papua, Leonardo Gultom menyampaikan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi sumber daya kekayaan hayati Indonesia, khususnya kejahatan terhadap tumbuhan dan satwa liar (TSL) yang dilindungi dari berbagai ancaman dan tindak kejahatan.

“Kami akan terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini untuk mengungkap jaringan perdagangan satwa liar dilindungi ini. Kami juga akan terus bekerjasama dengan aparat penegak hukum dan lembaga lainnya, serta memperkuat pemanfaatan teknologi seperti Cyber Patrol dan intelligence center untuk pengawasan perdagangan satwa dilindungi” tegas Leonardo.

Atas perbuatannya pelaku disangkakan telah melanggar Pasal 21 ayat (2) hurus a dan/atau huruf c Jo Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 (lima) tahun dan denda maksimal Rp100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah). (*Riko)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Rangkaian Waisak 2024 Bhikkhu Tudong di Taman Mini Indonesia Indah

15 May 2024 - 07:43 WIB

Menag Yaqut Cholil Qoumas Menerima Panitia Pelaksana Waisak 2568 BE/2024

2 May 2024 - 15:36 WIB

Menteri AHY Laksanakan Perintah Presiden, Sukseskan Sertipikat Tanah Elektronik Reforma Agraria di Jatim

1 May 2024 - 20:50 WIB

Momen 26 Tahun KBUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta

27 April 2024 - 16:38 WIB

Kapolri Terima Audensi Panitia Waisak Nasional tahun 2024

26 April 2024 - 20:33 WIB

Kapolri Terima Audensi Panitia Waisak Nasional tahun 2024

26 April 2024 - 19:31 WIB

Trending di Nasional