Jakarta,Komunitastodays,- Bangunan bernuansa Chinese itu berdiri megah di kawasan Pantjoran PIK, Unit D-02 Kawasan Pantai Maju, The Golf Island Boulevard, Jakarta. Namanya, Din Tai Fung, restoran dengan menu spesial utama rasa Chinese food, sejak berdiri hingga hari ini telah banyak menarik lidah pengunjung untuk datang mencicipi menu kesukaannya.
Seperti terlihat pada Senin (16/5/2022), saat hari libur Waisak, pengunjung yang datang cukup banyak. Umumnya mereka adalah pemburu Chinese food. Dengan lokasi yang strategis di Pantai Indah Kapuk, Din Tai Fung disambangi juga oleh mereka yang datang dari Tangerang.
Pelbagai menu tersaji di sini. Ditemui saat menikmati menu kesukaannya, Jimmy Sucipto dan Astri, sang istri, mengatakan mereka senang menikmati makanan di restoran ini karena cocok dengan selera mereka. Warga Jakarta Barat itu sudah sering datang ke sini. Selain nikmat makanannya, Jimmy juga merasa adem dengan suasana outdoor restoran ini.
Saat-saat hari libur, menurut Jimmy, merupakan kesempatan untuk mengunjungi Din Tai Fung bersama istri. Sebagai orang yang lama tinggal di Jakarta, Jimmy mengenal tempat-tempat makan Chinese food. Dulu, katanya, dia sering menikmati menu kesukaannya itu di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Seiring perkembangan kota Jakarta, Glodok berubah menjadi kawasan yang padat dan ramai.
Namun, di kawasan ini, tak semuanya Chinese food, namun disediakan juga pelbagai kuliner dari daerah-daeah di Indonesia. Sehingga seperti membentuk “Indonesia mini”. Dan, memang, menurut Jimmy, orang tak datang ke restoran hanya untuk makan semata, melainkan juga memiliki kesempatan untuk bertemu dan berkomunikasi dengan pelbagai macam orang, dengan latar belakang yang berbeda. Di situ, persaudaraan dibentuk, persahabatan dilebarkan, dan rasa kagum pada Indonesia mengharukan hidup.
“Tempatnya masih baru, bangunan juga masih baru, dengan ciri khas Cina. Kebanyakan menu Chinese food. Saya sendiri merasa cocok. Tempat ini cocok untuk wisata keluarga, tidak jauh dari pusat kota. Tapi di sini bukan Chinese food saja, ada juga makanan dari Bali, makanan tradisionil, asinan, gado-gado, itu ada banyak di sini, banyak dan terwakili dari etnis lain dan variatif sekali,” tutur Jimmy yang ditemani sang istri, Astri, siang itu.
Indonesia merupakan negeri dengan sejarah kuliner yang luar biasa. Bahkan gara-gara cengkeh dan pala, bangsa Eropa berlayar mengarungi lautan luas hanya untuk mencari rempah-rempah di Bumi Nusantara.
Masyarakat Indonesia juga terbuka terhadap pengaruh kuliner dari luar. Sudah berabad-abad lamanya, budaya China itu masuk ke Indonesia melalui hubungan perdagangan. Seiring dengan perkembangan hubungan antar negara itu, terjadi pula “adaptasi lidah” terhadap menu-menu baru. Chinese food sudah lama dikenal orang Indonesia.
Rata-rata orang Indonesia menyukai mie. Dari segi bahasa, sudah banyak kata-kata dari China yang diadopsi ke dalam bahasa pergaulan di Indonesia. * (Rika)